Dialog Berama Mahasiswa: Kombes Pol Yusep, Pertahankan Budaya Lokal Yang Ada di Surabaya

SURABAYA – Polrestabes Surabaya menggelar Dialog Bersama Mahasiswa (Diagram) di Ruang Rapat M. Yasin dengan Tema “Dialog Kebangsaan Budaya dan Digital” sebagai program lanjutan Kapolda Jatim, Kamis (17/02/2022).

Baca juga: Kapolda Jatim Resmikan Gedung Command Center dan SPKT Polres Jember

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol A. Yusep Gunawan sebagai narasumber dalam acara tersebut sangat mengapresiasi peran Mahasiswa yang telah berkontribusi dalam membantu proses pembangunan, kemajuan dan kondisifitas bahkan dalam pemulihan pandemi Covid-19.

“Dengan program dialog Bersama Mahasiswa ini, kami akan melakukan langkah-langkah yang lebih konstruktif terhadap perkembangan yang baik di Kota Surabaya, ” ucap Kombes Pol A. Yusep Gunawan saat diwawancarai media.

Baca juga: Tinjau Gereja Katedral, Kapolri Pastikan Beri Pelayanan dan Pengamanan Optimal di Perayaan Natal dan Tahun Baru

Menurutnya, program dialog Bersama ini, merupakan langkah awal untuk memberikan inspirasi kepada seluruh pihak terutama tokoh pemuda, Mahasiswa dan anak-anak sekolah agar di era digitalisasi tidak mempengaruhi kebudayaan lokal yang baik.

“Kebudayaan yang ada di Kota Surabaya kita pertahankan. Dan digital adalah fasilitas dalam peradaban saat ini, ” tegasnya.

Baca juga: Brimob Kalteng Kawal Kedatangan 14.730 Vial Vaksin di Bandara Tjilik Riwut

Pelaksanaan Diagram tersebut dihadiri oleh 12 organisasi kemahasiswaan Kota Surabaya. Yusril Sekertaris GMNI Cabang Kota Surabaya sebagai salah satu perwakilan Mahasiswa yang hadir juga menyampaikan, bahwa era digitalisasi adalah wadah untuk memajukan nilai-nilai kebudayaan yang ada.

Baca juga: INCAR Polda Jatim Bantu Amankan Jakarta

“Kita pupuk terus, artinya jangan sampai terjadi disorientasi terhadap bangsa kita, kita sebagai generasi bangsa harus mampu merubah, merubah dalam artian tidak melupakan sejarah para pemimpin terdahulu kita, ” ucap Yusril.

Terakhir ia berharap kepada seluruh pemuda agar dapat mensosialisasikan tentang kebangsaan kepada masyarakat. “Kita di Surabaya harus menjadi pusat peradaban, karena kebudayaan titik nol kebangsaan bermula dari Surabaya, ” tutup Yusril. (Jon)

Baca juga: Gelar Raker Awal Tahun, Ini Program Utama Karumkit Bhayangkara Palangka Raya